Senin, 15 Februari 2016
~Risau Rasa~
Di tengah semangat mereka mengipas-ngipas senyum kesungguhannya dalam mengarungi jalan ini. Tak ada nampak wajah lugu berbulu tipis halus, yang sayup oleh matanya. Kamu dimana ? dalam hati selalu saja berbisik menacari-carimu. Apa yang belum bisa membuatmu seperti mereka dulu yang juga adalah pengguna jalan ini. Kenapa kau tak begitu tertarik rasanya. Yah, saya bukanlah sang penilai amalan-amalan seseorang. Namun ingin ku desah saja rasa yang sedikit senduh ketika kau tak ikut berjumul dalam pergulatan ini. Pergulatan pembuktian rasa iman yang katanya sudah kau miliki bulat, sudah kau ikrarkan. Masih kah kau ragu? Apa yang membuat mu takut? untuk tak menjadi pengguna jalan yang hebat. Atau ada proses indah yang senyap kau persiapkan. Ah, sungguh rasa senduh ini tak bisa ku elak. Selalu dalam doaku mengaharapkan mu teguh bersama, bersama mereka untuk tetap dan tak bergeming sedikit pun berdiri di sini, sebagai pengawal penggerak dan pembebas. Lalu Bagaimana mungkin itu, ketika untuk mengisi kekuatan hal kecil yang di suapkan kepada kita Kamu enggan-enggan, selalu saja kau tak menjadi orang-orang dalam antrian, saat setiap orang beramai-ramai, berlomba-lomba menggapainya. Dimana kamu ? saat kau tak nampak,apa yang sedang kau lakukan ? Tentang kamu yang selalu ku harapkan, untuk tidak takut melawan 'keterbatasan'.
~HujanSenja~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar